Haidh dan Nifas[1]
Haidh : Darah yang keluar dari rahim wanita yang telah baligh, dengan sebab atau
tanpa sebab, tetapi itu memang sudah menjadi siklus yang alami pada setiap wanita.
Nifas : Darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan
Haidh terbagi 2 :
- Darah kuat : Tandanya : merah kehitam-hitaman atau kelabu atau merah muda serta berbau amis
- Darah lemah : Tandanya : warna darahnya kuning atau keruh serta encer
Masa Haidh dan Nifas
No
|
Jenis |
Minimal |
Maksimal |
Umumnya |
1. |
Haidh |
Sehari semalam |
15 hari 15 malam |
7 hari 7 malam |
2. |
Nifas |
Sekejab ( sekali keluar ) |
60 hari |
40 hari |
Jika darah haidh ataupun nifas keluar melebihi waktu maksimal maka disebut darah istihadhah yang merupakan penyakit. Wanita yang mengalami masa istihadhah diwajibkan beribadah seperti mana biasanya, akan tetapi bagi wanita yang sedang mengalami masa haidh atau nifas, maka tidak diwajibkan beribadah seperti sholat dan puasa, dll
Hal-hal yang dilarang saat mengalami haidh dan nifas
- Mengerjakan sholat
- Thawaf
- Menyentuh atau membawa alquran
- Berdiam diri di dalam masjid
- Puasa
- Haram ditalaq suami
- Haram disetubuhi suami
Mengqadha ( Mengganti ) Sholat dan Puasa
Wanita yang tidak berpuasa Ramadhan dikarenakan sedang mengalami masa haidh dan nifas maka wajib mengqadha puasanya, sedangkan jika meninggakan sholat maka ada aturannya yang lain.
Jika seorang wanita haidh di dalam waktu ketika wanita itu belum melaksanakan sholat saat itu, padahal datangnya haidh sudah masuk waktu sholat, maka ia harus mengganti jika nanti sudah suci. Dan sholat tadi sifatnya dapat berurutan dengan sholat sesudahnya yang dapat di-jama, seperti sholat Zuhur di-jama dengan Asar, Maghrib dengan Isya. Jadi apabila datang haidh waktu Zuhur dan wanita itu belum sholat karena kedatangan haidh, maka dia harus mengganti sholat zuhur dan Asar karena kedua sholat itu dapat dijama.
Agar lebih jelasnya, perhatikan tabel dibawah ini :
Malam |
|
|
Siang |
|
Malam |
|
|
Siang |
|
Subuh |
Isya |
Maghrib |
Asar |
Zuhur |
Subuh |
Isya |
Maghrib |
Asar |
Zuhur |
|
|
|
V |
V |
X |
X |
X |
X |
Haidh |
|
|
|
V |
X |
X |
X |
X |
Haidh |
|
|
V |
V |
X |
X |
X |
X |
Haidh |
|
|
|
V |
X |
X |
X |
X |
Haidh |
|
|
|
V |
X |
X |
X |
X |
Haidh |
|
|
|
|
Keterangan :
Tanda X :waktu datang haidh
Tanda V : Qadha ( mengganti )
Tambahan :
- Wanita yang sudah suci dari haidh dan nifas tapi belum mandi junub atau mandi hadats besar maka belum boleh digauli
- Apabila seorang wanita sudah bersih dan akan mandi, sedangkan waktunya tidak cukup buat mandi dikarenakan waktu sholat sudah hampir selesai, maka dia wajib mengganti sholatnya, dan jika bersihnya diwaktu Asar maka wajib mengqadho Zuhur dan Asar sekaligus, jika diwaktu Isya sucinya maka wajib mengqadho Maghrib dan Isyanya, tapi jika bersihnya diwaktu Subuh, maka hanya mengganti Subuhnya saja
Bahan Bacaan
- Fiqh Empat Mazhab karya Abdurahman Aljazairi terbitan Darul Ulum Press
- Fiqh Islam karya H. Sulaiman Rasjid terbitan Attahiriyah Jakarta
- Kitab Irsyadul Anam karya Assayyid Usman bin Abdillah bin Aqil bin Yahya Allawi terbitan Menara Kudus
- Keutamaan Masturat karya Maulana Muhammad Ubaidillah terbitan Pustaka Ramadhan
[1] Dibuat khusus untuk pengajian di rumah orang tua kami Ayahanda Dr. M. Syahrial Yusuf, pada hari Senin, 30 Desember 2013, Jam 09.00-10.00, sengaja pada makalah singkat ini tidak dicantumkan ayat serta hadits-haditsnya agar makalah ini menjadi singkat dan mudah difahami. Jika ingin merujuk dan memperdalami masalah ini silakan merujuk ke kitab-kitab bahan bacaan.