Digitalpreneur In Tourism


Jakarta – STIAMINEWS – Pertumbuhan Digitalpreuner kini tidak hanya di kota-kota besar, namun mulai berkembang di kota-kota penyangga di Indonesia. Apa itu Digitalpreneur? Mungkin ada beberapa dari kalian yang belum mengetahui istilah tersebut. Digitalpreneur adalah pelaku usaha yang menggunakan alat usahanya dengan segala sesuatu yang berbau Digital (Internet, Handphone, Telp) dan barang/produk yang ditawarkan pun bisa berbentuk fisik maupun digital.

Dengan mengangkat tema “Digitalpreneur in Tourism” Prodi Institut Stiami mengadakan Kuliah Umum pada Minggu (20/10) yang diikuti 70 peserta dari mahasiswa jurusan Pariwisata Institut Stiami dari berbagai semester dengan narasumber Joni Setia Budi, SE, MM yang merupakan seorang Praktisi dan Pemerhati Pariwisata, beliau juga bergabung sebagai Tim Dosen Pariwisata di Institut Stiami dan RR Astari Indah Vernideani, Si.Kom, beliau adalah Putri Pariwisata Indonesia 2017 yang sekarang sedang melakukan karir internasional nya sebagai Miss Tourism International 2018.

Joni Setia Budi mengatakan, “Ide pariwisata itu harus crazy, agar menarik wisatawan untuk datang ke destinasi di Indonesia. Apalagi jaman sekarang yang serba digital. Contohnya Traveloka dan Pegipegi.com sebagai aplikasi digitalpreneur pariwisata di Indonesia yang menyediakan informasi hotel dan pesawat.” Menurut Beliau, hal tersebut dapat mempromosikan pariwisata Indonesia dengan media digital, sehingga destinasi parwisata tidak hanya harus menarik ketika dilihat secara langsung, tapi juga ketika diunggah ke media digital . Foto-foto yang menarik ini memiliki peluang besar untuk viral, sehingga bisa mengundang lebih banyak wisatawan.

“If you never know, if you never try” ini adalah prinsip dari RR Astar Indah Vernidaeni sebagai motivasinya untuk mendapatkan gelar Putri Pariwisata Indonesia 2017. Dalam sesinya, Astari juga memberikan pengalaman nya mendatangi banyak destinasi di Indonesia dan mempromosikan “The 10 New Bali” yaitu program Kementerian Pariwisata untuk mencanangkan 10 destinasi wisata prioritas (Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kep. Seribu, Borobudur, Kawasan Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi dan Morotai) selain Bali.

Kuliah Umum dengan “Digital in Tourism” ini ternyata mengundang antusias peserta dalam sesi tanya jawab dan diskusi. Acara ditutup denganpenyerahan plakat untuk para narasumber dan foto bersama.