Program Vokasi Selenggarakan Seminar Strtaegi Memenangkan Kompetisi Di Era Revolusi Industri 4.0


Jakarta – STIMINEWS – Era Revolusi Industri 4.0 sampai saat ini masih menjadi fokus beberapa pembahasan dalam rangka mengikuti bahkan memenangkan era kompetisi ini. Beberapa sektor menyesuaikan dan menerapkan beberapa strategi serta kebijakan agar bisa menjadi bagian dari kemajuan era revolusi industri 4.0.

Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami (Institut Stiami) belakangan ini terus mengadakan beberapa seminar yang bertemakan strategi era Revolusi Industri 4.0. Dalam seminar kali ini Program Vokasi mengadakan Seminar Nasional 2019 dengan tema “Strategi Memenangkan Kompetisi di Era Revolusi Industri 4.0 Perspektif Sumber Daya Manusia & Teknologi, Sabtu (23/3) di NAM Hotel Kemayoran Jakarta.

Ardiansyah, SE, MA selaku Direktur Program Vokasi Institut Stiami dalam sambutannya menyampaikan Era Revolusi Industri 4.0 adalah Pola baru dalam Pemanfaatan Teknologi serta Sistem Administrasi dalam bidang Kerja menggunakan Teknologi sehingga dampak untuk kemudahan dan kecepatan konsumen stakeholder. Seminar ini diselenggarakan adalah bagaimana perguruan tinggi mampu mnyiapkan kekuatan kompetensi lulusan dalam memenangkan persaingan dunia kerja.

Dalam Seminar Nasional kali ini Ir. Suhadi, M.Si Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kemenaker RI sebagai Keynote Speaker. Beliau menyampaikan bahwa melihat antusiasme seminar ini sepertinya sudah memenangkan persaingan Era Industri 4.0 ini karena seminar ini bukan hanya di hadiri oleh Mahasiswa namun juga didukung oleh seluruh pimpinan serta dosen. Era Industri 4.0 sedang kita alami, teknologi diperuntukan kesejahteraan dan kenyamanan masyarakat jadi tidak perlu di takuti dan menjadi momok dalam perubahan peradaban ini. Khusus program Vokasi, Di Jerman, Swiss dan Austrria Program Vokasi menggunakan Dual system yaitu dengan Mitra Dunia Kerja, Pemerintah sedang fokus dalam pemgembangan Program Vokasi dalam menyiapkan Kompetensi lulusan terdidik yang berkualitas dan berdaya saing. Pemerintah sedang membentuk Komite Vokasi Nasional berkolaborasi dengan Industri dan Para Profesional. Para lulusan Vokasi juga harus memiliki 5-K yaitu Karakter, Kompetensi, Kolaborasi, Kreativitas & Kontribusi.

Masuk dalam diskusi Seminar dimoderatori oleh Dr. Euis Komalawati, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Manajemen (FISMA) Institut Stiami dengan beberapa pembicara diantaranya :

  1. Dr. Hartono, SE, MM selaku Wakil Rektor II Institut Stiami
  2. Siti Jamharoh, S.Sos, M.Si selaku Kepala Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Pusat KEMENAKER TRANS Republik Indonesia
  3. Khisi Armaya Dhora, S.I.A selaku Manager of Tax Research & Training Services DDTC

Pembicara pertama Khisi Armaya Dhora, S.I.A, beliau menyampaikan tentang Framework Indoensia dalam Administrasi Pajak / Insentif Pajak di Era Industri 4.0, Pemerintah menjadikan Insentif Pajak menjadi salah satu pendorong terkait teknologi sumber daya manusia dalam Revolusi Industri 4.0. Di Indonesia Insentif pajak diantaranya : Existing Tax Incentive (Tax Holiday & Tax Allowance), Planned Tax Incentive (Insentif Pajak Research & Development & Insentif Pajak Kegiatan Vokasi) Bukan hanya Indonesia Singapura Malaysia Thailand menyiapkan Insentif Pajak.

Pembicara kedua Siti Jamharoh, S.Sos, M.Si dalam paparannya beliau menjelaskan tentang Peluang dan Tantangan Pemda bersama PT dalam meningkatkan Kompetensi Lulusan Mahasiswa di Era Revolusi Industri 4.0. Gubernur Jakarta Anies menjadikan Revolusi Industri 4.0 menggaungkan Jakarta City 4.0. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini menjadikan diri sebagai Colaborator dan Mahassiwa sebagai Co-Colabator, jadi sangat sesuai sekali dengan Seminar kali ini. Pemerintah membantu untuk Pelatihan MTU dan Sertifikasi Profesi.

Pembicara ketiga Dr. Hartono, SE, MM menyampaikan materi tentang Kesiapan Mahasiswa dalam menghadapi peluang dan tantangan Dunia Kerja di Era Revolusi Industri 4.0. Melihat berdasarkan data Pengangguran di Indonesia masih tinggi apalagi diantara Negara  ASEAN. Begitupun Pengangguran Terdidik juga masih banyak. Untuk itu para mahasiswa khususnya Program Vokasi harus memiliki Skill khusus dalam memenangkan Era Saat ini. Peluang pada Revolusi Industri 4.0 adalah mampu merubah arah bisnis perusahaan ke arah digitalisasi, menciptakan skema dan regulasi baru yang kreatif, serta munculnya pekerjaan baru seperti: pekerjaan bidang digital marketing, data analyst, accountant/ auditor, public relations, praktisi kesehatan, pekerjaan terkait ilmu komputer dan matematika, arsitek dan bidang teknik lain, ahli lingkungan, desain produk, ceo specialist, web/ mobile application developer, software developer dan profesi yang berkaitan dengan it, manager, human resources, konsultan, guru/ dosen, dokter gigi, ahli bedah, pelatih fitness.

Dalam sesi tanya jawab banyak Mahasiswa yang antusias dalam bertanya terkait Insentif Pajak dan kebijakan dalam mengakomodir kaum difabilitas dalam era Revolusi Insudustri 4.0. dan acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para narasumber dan pembagian Doorprize. (IRFAN7OY)