Cold Chain Logistics, Proses Bisnis Dan Prospek Pasar Di Indonesia


Jakarta - STIAMINEWS - Institut Stiami Program Studi Manajemen Logistik mengadakan Kuliah Umum yang membahas tentang Cold Chain. Kuliah Umum ini mengangkat tema “Cold Chain Logistics, Proses Bisnis dan Prospek Pasar di Indonesia” pada Sabtu (13/10) di Aula Kampus Institut Stiami Pusat dengan 160 orang peserta yang diantaranya mahasiswa dari Prodi Manajemen Logistik dan Prodi Pariwisata.

Kuliah Umum ini mengundang narasumber yaitu Achmad Taufik (Direktur Utama PT. Bina Mandiri Transindo) dan I Nyoman Parunaya yang merupakan seorang Dosen Logistik di Institut Stiami. PT. Bina Mandiri Transindo yang dipimpin oleh Achmad Taufik merupakan salah satu perusahaan supplier daging di Indonesia.

Achmad Taufik menjelaskan bahwa, “Cold Chain  atau Sistem Rantai Dingin adalah jenis rantai suplai dimana pada prosesnya bertujuan untuk menjaga suhu agar produk tetap terjaga selama proses distribusi. barang-barang yang memerlukan penanganan extra khusus didalam proses logistiknya, mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, penyiapan hingga pengiriman barang tersebut”. Cold Chain Logistics sendiri merupakan gabungan antara kegiatan logistik dan pengendalian suhu

Barang-barang yang dikategorikan Cold Chain adalah buah, sayur, bunga (florist), ice cream, obat-obatan, vaksin, dan bahan olahan. Bahan olahan tersebut diantaranya daging, ikan, ayam dan susu. Karena sifatnya yang sedemikian ketat didalam prosedur penangannya, maka Cold Chain dikatakan sebagai puncak dari pada logistik. 

Pada sesinya, Achmad Taufik memberikan materi tentang Cold Chain pada daging, karena daging merupakan bahan yang mudah rusak bila tidak dijaga suhunya. Beliau juga menjelaskan bahwa pembekuan daging berarti menyiapkan daging untuk di simpan di dalam suhu rendah (Cold Storage). Tidak hanya Cold Storage yang harus dijaga tetapi juga transportasi yang dipakai untuk mendistribusikan daging tersebut harus memiliki suhu yang sama pada Cold Storage. Kenapa kita harus menjaga Cold Chain pada daging? Pada sesi kedua, I Nyoman Parunaya menjelaskan untuk menghindari kontaminasi dari bakteri, mempertahankan cita rasa makanan agar tetap terjaga kualitasnya serta tidak terjadi Broken Chain pada penanganan saat transportasi ke lokasi tujuan sekaligus penanganan saat bongkar muat dan sistem distribusi ke konsumen.

Sesi terakhir merupakan sesi tanya jawab, ternyata peserta yang mengikuti Kuliah Umum ini sangat antusias dan tertarik terhadap tema Cold Chain tersebut dibuktikan pada banyak nya pertanyaan yang diberikan kepada narasumber. Diharapkan setelah Kuliah Umum ini, peserta dapat lebih memahami tentang pentingnya mempertahankan mutu daging dan melihat Cold Storage pada Cold Chain Logistic sebagai potensi bisnis di Indonesia.