Jakarta – STIAMINEWS – Rabu, 10 Mei 2017 Himpunan Mahasiswa Jurusan Perpajakan Institut STIAM sukses selenggarakan Seminar Perpajakan yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan dan semester. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bpk. Dian Wahyudin, S.Sos, M.Si selaku Kabag Kemahasiswaan, BEM Institut STIAMI, Sdr. Gilang, Ketua HMJ-Perpajakan, Aina Rosyadi dan Ketua Pelaksana Kegiatan yaitu Ririt Aningtias. Seminar tersebut mengangkat tema “Implikasi Tax Amnesty Terhadap Revolusi Mental Wajib Pajak”. Pentingnya mengenalkan pajak pada mahasiswa khususnya sebagai generasi muda bangsa untuk menanamkan kesadarannya sebagai warga negara yang baik dalam ikut berpartisipasi membangun negara yang lebih maju dan sejahtera” ujar Ririt dalam sambutannya sebagai ketua pelaksana kegiatan.
Dalam seminar tersebut Achmad Eko Prabowo, S.IA sebagai pemateri pertama mengatakan “Dengan adanya tax amnesty tahun ini dan seterusnya akan sangat membantu upaya pemerintah memperbaiki kondisi perekonomian, pembangunan dan mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan serta memperbaiki ketimpanga tetapi disisi lain, dengan kebijakan amnesty ini yang diharapkan dengan diikuti repatriasi sebagian atau keseluruhan aset orang Indonesia di luar negeri maka akan sangat membantu stabilitas ekonomi makro kita.” Di tangan masyarakatlah kemajuan dan kemakmuran negara akan terbentuk. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatur pencapaian tujuan negara yang salah satunya adalah dibentuknya Tax Amnesty. “Sekarang ini di Indonesia sudah diberlakukan tax amnesty atau amnesti pajak walau sesungguhnya amnesti pajak ini pernah diaplikasikan pada tahun 1984 dan tahun 2004. Tetapi ketika itu alami kegagalan sebab tak menarik serta penegak hukum tak memberi support yang lebih. Sesudah diberlakukannya kebijakan itu pasti bakal memberi sebagian faedah yang bisa dirasa terlebih untuk perekonomian Indonesia. Makin lama pastinya perekonomian Indonesia makin tambah baik serta lebih makmur.” imbuhnya, oleh Muhamad Sholihul Anwar, BKP, sebagai pemateri kedua menambahkan bahwa dengan adanya tax amnesty maka ada potensi penerimaan yang akan bertambah dalam APBN di tahun ini atau tahun – tahun sesudahnya yang akan membuat APBN lebih berkelanjutan dan kemampuan pemerintah untuk pengeluaran juga semakin besar sehingga otomatis ini akan banyak membantu program-program pembangunan tidak hanya infrastruktur tapi juga perbaikan kesejahteraan masyarakat.
Seminar yang berlangsung di Aula kampus Institut STIAMI Pusat dihadiri sebanyak 60 mahasiswa . Diskusi dan tanya jawab pun menambah hangatnya suasana seminar. Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai Tax Amnesty dan meningkatkan kesadaran mahasiswa dalam membayar pajak. Setelah sesi tanya jawab selesai, kemudian diakhiri dengan pemberian plakat penghargaan kepada pembicara.
Acara seminar pajak ini menjadi agenda rutin HMJ - Perpajakan setiap tahunnya, dimana seminar ini menjadi suatu kewajiban mahasiswa Institut STIAMI khususnya jurusan perpajakan untuk menambah pengetahuannya sesuai jurusan yang sedang mereka pelajari. (Selvi)