Institut Stiami Bersama Mpr Ri Menciptakan Generasi Muda Yang Berjiwa Pancasilais


Jakarta | STIAMI News – Usaha MPR Republik Indonesia untuk mendekatkan diri kepada masyarakat menunjukkan langkah konkrit dan nyata, hal ini dibuktikan dengan seringnya MPR RI mengadakan audiensi dan kuliah umum dengan berbagai lapisan masyarakat dan ormas-ormas terkait. Sektor pendidikan juga tidak lepas dari jangkauan, terbukti dengan diadakannya Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Insitut STIAMI bekerja sama dengan MPR RI pada hari Rabu, 30 November 2016 dengan tajuk acara “Urgensi empat pilar MPR dalam memperkuat semangat kebangsaan” yang bertempat di Gedung Nusantara MPR RI.

Acara Kuliah Umum tersebut, dihadiri oleh lebih kurang 150 mahasiswa program studi Administrasi Publik dibawah bimbingan Indah Wahyu Maesarini,  S.IP, M. Si selaku Kaprodi Ilmu Administrasi Publik dan dihadiri oleh Sekretaris Jendral MPR RI, Ma’ruf Cahyono, SH MH. Acara yang sempat tertunda hingga pukul 11.00 WIB ini dibuka oleh Kasubbag Humas MPR RI, Raras Ayu dan dipimpin oleh Junaedi, salah satu dosen Institut STIAMI dan juga bekerja di DPD RI.

Pada pembukaannya, Ma’ruf Cahyono mengatakan peran generasi muda sangat penting dalam tercapainya iklim demokrasi yang profesional dan bermartabat, oleh karena itu pihaknya selalu mengadakan pertemuan dan sosialisasi empat pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI) dengan berbagai institutusi pendidikan. "Kegiatan ini perlu dilakukan supaya para generasi muda lebih paham dan mencintai bangsa Indonesia ini dengan sepenuh jiwa, apalagi dengan kondisi saat ini dimana arus globalisasi dalam berbagai bentuk termasuk ideologi sudah tidak terbendung lagi, untuk itu perlu pemahaman mengenai dasar-dasar negara agar tetap tercipta NKRI yang utuh dan bersahaja”, ujarnya saat memberikan penjelasan dan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa.

“Saat ini MPR/DPR RI sedang giat untuk mensosialiasikan empat pilar yang telah disampaikan untuk memperbaiki salah paham ditengah masyarakat awam bahwa MPR/DPR RI tidak mendengar aspirasi masyrakat, justru kami merasa bertanggung jawab setelah dipilih oleh masyarakat dan akhirnya bias duduk mewakili mereka di parlemen” ujar Raras Ayu saat ditanya oleh mahasiswa mengenai tingkat urgensi empat pilar.

Acara diakhiri dengan sesi foto bersama dengan seluruh panel diskusi dan dilakukan pertemuan singkat dengan staf perpustakaan MPR/DPD RI untuk program lanjutan dengan Institut STIAMI.