Institut Stiami Goes To Asean Global Leaders Learning Exposure


Empat mahasiswa Institut Stiami lolos seleksi mengikuti kegiatan ASEAN Global Leaders Learning Exposure yang diselenggarakan di 3 negara yaitu: Malaysia, Singapore dan Thailand pada tanggal 23-27 Oktober 2018. Mereka adalah : Arya Budi Sutopo (Bisnis Internasional), Dhika Hadi Marsatio (Administrasi Perpajakan), Reisi Nisrina Octaviani (Bisnis Internasional) dan Delaneira Sahri (Ilmu Komunikasi).

Keikutsertaan mahasiswa Institut Stiami di berbagai kegiatan di luar negeri adalah bagian dari program STIAMI International Office, yang salah satu misinya adalah memberikan kesempatan seluas-luasnya agar mahasiswa Institut Stiami dapat membuktikan eksistensinya di kancah internasional dengan ambil bagian di berbagai kegiatan, mulai dari Youth Conference, International Seminar, Leadership Training, Cultural Performances dan lain-lain.

Kegiatan ASEAN Global Leaders Learning Exposure diselenggarakan di 3 negara yaitu Malaysia, Singapore dan Thailand dimana mahasiswa Institut Stiami dapat berinteraksi dengan mahasiswa dari tiga perguruan tinggi bereputasi di negara-negara tersebut, yang tentu saja akan memperkaya pengetahuan dan pengalaman mereka sebagai generasi muda.

Berbagai topik yang merupakan bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) di kawasan ASEAN diangkat menjadi materi utama dalam Focus Group Discussion (FGD), antara lain: isu-isu terkait Pendidikan, mulai dari pemerataan pendidikan, pendidikan bagi anak-anak di wilayah tertinggal yang masih banyak ditemui di sejumlah negara di Asia Tenggara, dan akses pendidikan serta hak asasi penyandang disabilitas. Sementara topik-topik terkait Bisnis dan Manajemen meliputi kewirausahaan mahasiswa, dan strategi memperkuat jejaring bisnis pemuda Asia Tenggara.

Dalam kegiatan ini, topik terkait Lingkungan Hidup juga diangkat sebagai bentuk dari kepedulian mahasiswa sebagai kaum intelektual muda untuk menjaga kelestarian lingkungan di negaranya, antara lain bagaimana mengubah perilaku untuk mengurangi sampah plastik dan mengoptimalkan teknologi digital untuk mengurangi penggunaan kertas, mengingat masih banyak orang yang belum paham bahwa untuk membuat 1 rim kertas kita harus menebang sedikitnya 1 pohon yang telah berusia 5 tahun. Jadi bisa dibayangkan berapa pohon yang harus ditebang untuk memproduksi ber-rim-rim kertas. Selain FGD, mahasiswa juga mendapat kesempatan mengunjungi perusahaan yaitu sebuah pabrik tempat memproduksi coklat yang ramah lingkungan, serta pusat daur ulang limbah pabrik (industrial waste) yang diolah menjadi sebuah bisnis yang sangat menguntungkan.

“Program ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa Institut Stiami, karena selain dapat memperluas perspektif internasionalnya, program ini juga dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan mahasiswa, dan menjadikan mahasiswa kita sebagai generasi yang ‘open minded’, menghargai perbedaan, mampu berpikir kritis dan kreatif, serta siap menjadi ‘global citizen’ sehingga diharapkan ke depannya mahasiswa kita makin percaya diri untuk ambil bagian dalam event -event penting di manca negara, ujar Dr.Yulianto, SE, MM, Wakil Rektor I, Institut Stiami - Bidang Kemahasiswaan. Sementara itu, Baby Poernomo, SS, MA, Kepala Program Internasional Institut Stiami menambahkan bahwa program-program internasional akan terus dikembangkan di Institut Stiami untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa agar dapat mengubah perilaku sehingga memiliki kepercayaan diri, motivasi, optimisme, semangat untuk memperbaiki kualitas diri agar siap berkompetisi di era global.