Kajian Budaya Tak Benda Kuliner Tradisional Betawi 2018


Jakarta - STIAMINEWS - Seiring dengan berkembangnya jaman, kuliner Betawi perlahan mulai hilang tergantikan oleh kuliner modern. Saat ini berburu kuliner Betawi bukanlah pekerjaan yang mudah. Penjual kuliner Betawi pun dapat dihitung dengan jari. Tak jarang pula kuliner Betawi hanya dapat anda temukan di bazaar atau festival makanan saja. 

Banyak pihak yang menyesalkan keadaan ini, Institut Stiami digandeng sebagai Tuan Rumah dalam Forum Group Discussion “Kajian Budaya Tak Benda Kuliner Tradisional Betawi 2018” yang diselenggarkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta kerjasama dengan Program Studi Pariwisata Institut Stiami pada Kamis (4/10).

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh budayawan Betawi sebagai narasumber diantaranya Anissa Diah Sitawati, Yahya Andi Saputra, Heryus Saputra, Cucu Zulaekha, dan Suzen Hr Tobing. Dalam sesi diskusi tersebut, para tokoh budayawan dan peserta setuju bahwa kuliner Betawi memiliki keunikan tersendiri yang patut dilestarikan. Selama ini, kita hanya mengenal Kerak Telor, Soto Betawi dan Nasi Uduk saja, ternyata ada banyak sekali kuliner Betawi yang mulai langka bahkan tidak dikenali oleh generasi muda. Kuliner Betawi tersebut diantaranya Ketupat Babanci, Bubur Ase, Laksa Betawi, Bir Pletok dan Nasi Ulam.

Dalam Forum Diskusi ini diharapkan Generasi Muda dapat mengenal dan melestarikan kuliner Betawi terutama mahasiswa Institut Stiami yang juga menjadi peserta dalam forum tersebut.