Jakarta, 29 Juni 2024 - Institut STIAMI menggelar Seminar Nasional Pascasarjana secara daring melalui platform Zoom pada hari ini, Rabu (29/6). Seminar nasional ini menghadirkan nara sumber dari kalangan pemerintah, pengamat dan dosen, antara lain Sandiaga Salahuddin Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Ichsanuddin Noorsy selaku Pengamat Politik Ekonomi Indonesia, Herman N Suparman sebagai Direktur Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Erik Hermawan, sebagai narasumber dari Dosen Pascasarjana Instut Stiami, dengan bertujuan untuk mendiskusikan strategi komunikasi digital dalam implementasi kebijakan fiskal yang berkelanjutan, khususnya dalam konteks peningkatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif.
Seminar yang dibuka secara resmi oleh Dr. Euis Komalawati, S.Sos, M.Si selaku Rektor Institut STIAMI, menghadirkan beberapa pembicara ahli di bidangnya. Adapun tema utama yang diangkat dalam acara ini adalah "Strategi Komunikasi Digital Dalam Implementasi Kebijakan Fiskal Yang Berkelanjutan Melalui Peningkatan UMKM dan Ekonomi Kreatif".
Dalam sambutannya, Dr. Euis Komalawati, S.Sos, M.Si, menyampaikan pentingnya penerapan strategi komunikasi digital yang efektif dalam mendukung keberlanjutan kebijakan fiskal di Indonesia. "Digitalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia usaha dan ekonomi. Seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan dan strategi terbaik dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan UMKM dan ekonomi kreatif kita," ujarnya.
Selain itu, seminar ini juga menghadirkan beberapa sesi diskusi panel yang dipandu oleh moderator berpengalaman di bidangnya. Para peserta seminar aktif berpartisipasi dalam diskusi untuk bertukar ide dan pengalaman dalam menerapkan strategi komunikasi digital yang tepat guna.
Dari salah satu dosen pasca sarjana Institut STIAMI, Dr. Eric Hermawan, S.Si., MM memberikan penjelasan secara ideal mengenai komunikasi digital dan kerjasama yang harus dicapai.
“Jadi idealnya pemerintah harus komunikasikan tentang tujuan dari komukasi digital, yang kedua pemerintah harus berperan aktif untuk mendukung, membantu digital sistem itu milik UMKM dan pemerintah, dengan tidak mudah menjual ke pihak asing. Yang terakhir pemerintah itu harus memperhatikan produk anak bangsa agar tidak dilepas ke pihak asing,” ujar Eric Hermawan.
“Target dari seminar ini adalah memberikan wawasan kepada kawan-kawan mahasiswa s1 maupun S2 untuk mengenal dan mengetahui tentang komunikasi digital secara makro maupun mikro. Jadi acara ini sangat bagus untuk mahasiswa STIAMI untuk belajar diskusi dan membuat seminar interaktif ini sangat baik. Jadi saya mendukung acara ini dan untuk kedepannya supaya bisa lebih besar lagi,” ungkapnya.
Visi dan misi yang menjadi nilai positif di seminar ini memberikan dampak yang bagus untuk kampus STIAMI juga dan didukung oleh direktur Pascasarjana Institut STIAMI.
“Sasaran seminar secara akademik ini merupakan salah satu persyaratan untuk mereka membuat tesis, mereka harus mengikut dua kali seminar sehingga mereka betul-betul mendapatkan wawasan yang cukup ketika terjun di Masyarakat kedepannya,” ujar Dr. Yulianto SE, MM sebagai direktur Pascasarjana Institut STIAMI.
Pernyataan positif juga diungkap oleh Dr. Dian Wahyudin, S.Sos, M.Si sebagai ketua panitia acara seminar nasional bahwa “Acara ini sangat luar biasa dan mengacu bukan hanya sukses dalam segi acara. Para peserta baik secara offline maupun online ini saya tekankan bahwa materi yang dibawakan juga sangat bagus dan peserta positif akan materi yang disampaikan di seminar ini”.
Acara yang diikuti dengan antusias oleh para peserta ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam upaya menciptakan ekosistem UMKM yang lebih kuat dan mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia.
Seminar Nasional Pascasarjana Institut STIAMI ini juga menjadi salah satu wujud komitmen institusi pendidikan tinggi untuk terus berperan aktif dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
Editor : (RA)