Menuju unggul, Institut STIAMI jalin kolaborasi dengan kedutaan Besar Jepang


Jakarta, 19 Juni 2025 - Tahun ini Jepang dan Indonesia menyambut terjalinnya 65 tahun hubungan diplomatik sejak penandatanganan Perjanjian Perdamaian Jepang-Indonesia pada tanggal 20 Januari 1958. Sebagai "mitra strategis", kedua negara selalu memperkuat kerja sama di berbagai bidang tidak hanya ekonomi, politik dan keamanan, namun juga [endidikan, sosial dan budaya. Hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang saat ini cukup intensif sehingga sangat memungkinkan untuk terjalinnya berbagai kerjasama terutama di bidang Pendidikan. Institut STIAMI, sebagai perguruan tinggi yang ‘concern’ terhadap kemajuan mahasiswa

Dalam upaya peningkatan kualitas menuju perguruan tinggi unggul, 60 mahasiswa Institut STIAMI yang tergabung dalam FORKMAP (Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pelajar) melakukan terobosan dengan beraudiensi ke Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Tujuan audiensi ini selain untuk memperkuat kemitraan antara Institut STIAMI dengan beberapa institusi di Jepang, juga untuk mendapatkan informasi yang lebih detail terkait kolaborasi dengan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan di Jepang, serta program-program terkait Pendidikan dan kebudayaan.

Mahasiswa Institut STIAMI diterima oleh Ryutaro Kubo, Atase Pers Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, yang mengawali pidatonya dengan menjelaskan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang yang terus mengalami peningkatan dalam berbagai bidang. Persahabatan masyarakat kedua negara dari berbagai lapisan terus terjalin dalam berbagai bentuk kolaborasi. People-to-people contact atau hubungan antar masyarakat terwujud di segala sektor, baik antar pelaku usaha, akademisi, kelompok seni budaya dan sebagainya. Peningkatan hubungan bilateral ini ditunjukan dalam berbagai kegiatan sepanjang tahun 2024, baik berupa forum bisnis antar pelaku atau kelompok usaha Indonesia – Jepang, maupun pameran serta festival kesenian dari kedua negara.

Di Kedutaan Besar Jepang, mahasiswa Institut STIAMI diberikan kesempatan untuk melihat-lihat berbagai kerajinan tangan khas Jepang yang sangat menarik antara lain Origami, Omamori, kipas Uchiwa dan Sensu. Kerjasama internasional juga berkontribusi pada peningkatan daya saing universitas di pasar global pendidikan tinggi. Dengan mengakses jejaring akademis yang lebih luas, universitas dapat menarik perhatian mahasiswa internasional, dosen, dan peneliti, dalam meningkatkan reputasi global mereka. Peningkatan daya tarik ini memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas akademik dan perekonomian universitas, jelas Fauzi Fahmi, S.AB. M.A, Kepala Pengembangan Kreativitas Mahasiswa Institut STIAMI.

Dalam dunia yang semakin terhubung, menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri bukan lagi sekadar pilihan, tetapi suatu keharusan bagi universitas di Indonesia. Dengan demikian, universitas dapat menjadi pusat keunggulan akademis yang mampu bersaing di tingkat global, membawa manfaat bagi mahasiswa, peneliti, dan masyarakat secara keseluruhan, imbuh Baby Poernomo, SS, MA, Kepala International Office, Institut STIAMI, yang juga mendampingi mahasiswa beraudiensi.

     

 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Humas Institut STIAMI
0851-2104-2427
[email protected] www.stiami.ac.id