Jakarta – STIAMINEWS – Perkembangan teknologi menjadikan e-Commerce di dunia termasuk Indonesia sudah sangat berkembang pesat. Bukan hanya transaksi di dalam negeri namun pembelian secara online dari luar negeri saat ini sudah semakin mudah. Banyak regulasi yang belum menyesuaikan dengan perkembangan e-commerce ini, salah satunya regulasi dilihat dari aspek perpajakan. Melihat situasi ini Institut STIAMI Program Vokasi pada hari Sabtu, 22 April 2017 mengadakan SEMINAR INTERNASIONAL dengan tema “Perkembangan Pajak E-Commerce Dan Iklan Digital Di Negara ASEAN Yang Berkesesuaian Dengan Konstitusi” bertempat di Gedung Nusantara V MPR RI Jakarta.
Seminar Internasional ini juga dalam rangka memperingati hari jadi ASEAN yang ke 50 tahun. Oleh karenanya para pembicara yang hadir dalam seminar ini berasal dari 3 negara anggota ASEAN yaitu Thailand, Malaysia dan Indonesia. Seminar ini dihadiri sekitar 700-an peserta yang berasal dari Mahasiswa Program Vokasi dari seluruh kampus Institut STIAMI, para dosen, praktisi dan seluruh undangan, dibuka dengan persembahan tarian tradisional TARI PIRING dari daerah Sumatera Barat yang dibawakan oleh Duta Mahasiswa Kampus Bekasi B (Cikarang). Dilanjutkan dengan persembahan Nyanyian Puisi oleh Sana Sini Seni Kompas.com yang membawakan 2 tema puisi yaitu tentang Air dan Teknologi. Setelah itu semua peserta menyanyikan bersama Indonesia Raya dan Mars Institut STIAMI.
Ust. Ahmad Kosasih, S.Ag, M.E.Sy melantunkan ayat suci Al Quran dan Do’a bersama untuk kelancaran acara Seminar Internasional ini. Dilanjutkan dengan Laporan dari Direktur Program Vokasi Bpk. Ardiansyah, SE, MA. Laporan yang dibawakan secara 2 bahasa ini dibuka dengan pantun dan selanjutnya beliau menjelaskan tujuan diadakan Seminar Internasional ini juga mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan dari semua pihak yang sudahh mensukseskan acara ini. Rektor Institut STIAMI Dr. Ir. Panji Hendrarso, MM selanjutnya memberikan sambutan mengenai perkembangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah berjalan selama 2 tahun belakangan ini berdasarkan Lapkran Indeks Daya Saing Bangsa dari WEF tahun 2016-2017, peringkat daya saing Indonesia adalah peringkat ke – 41 dari 138 Negara.
Sambutan kedua oleh Drs. Ade Petranto, MIS selaku Director for ASEAN Economic Cooperation. Menurut data yang disampaikan bahwa Indonesia berada di peringkat pertama dalam hal pertumbuhan atau siklus belanja online/e-commerce dibanding Negara ASEAN lainnya. Namun beliau juga menyampaikan bahwa di ASEAN sendiri belum ada hukum yang mengatur tentang e-commerce ini meski diproyeksikan dalam jangka dekat sedang disusun perjanjian hukum e-commerce di ASEAN.
Sebelum dilanjutkan dengan Keynote Speech¸ada penandatanganan MOU antara Institut STIAMI dan ORTAX yaitu sebuah lembaga observasi dan penelitian Pajak. Ortax juga mempunyai informasi seputar pajak di www.ortax.org.
Keynote Speaker dalam Seminar kali ini yaitu Sekjen MPR RI Bpk Ma’ruf Cahyono, SH, MH. Beliau mengapresiasi kepada Institut STIAMI yang ikut andil dalam rangka Hari jadi ASEAN ke 50 tahun dengan mengadakan kegiatan yang ilmiah namun dikemas dengan sangat menghibur serta berkelas Internasional. Keynote Speaker kedua yaitu Prof. Dr. Safri Nurmantu, M.Si beliau adalah Dosen Senior FISIP UI yang juga salah satu pendiri Institut STIAMI. Beliau memberikan masukan terhadap Pajak untuk e-commerce untuk bisa segera dibuat aplikasi digital sehingga akurasi, efisiensi dan aman. Sehingga bukan hanya di Indonesia tentu untuk bisa di share untuk ASEAN.
Setelah penyerahan piagam penghargaan kepada Drs. Ade Petranto, MIS dan Sekjen MPR RI Bpk Ma’ruf Cahyono, SH, MH. Masuk ke dalam acara inti yaitu diskusi panel Seminar Internasional yang dimoderatori oleh Dra. Ade Tuti Turistiati, MIRHRM. Bu Ade adalah Kepala Bagian Kemitraan dan Kerjasama Dalam dan Luar Negeri Institut STIAMI. Setelah membacakan CV pembicara Bu Ade memberikan kesempatan pertama kepada Narasumber dari Thailand yaitu Ms. Nitivadee Manitkul. Pembicara ini adalah Minister & Deputy Chief of Mission Royal Thai Embassy in Jakarta. Beliau menjelaskan perkembangan e-commerce dan tentang perpajakan di Negara Thailand. Pembicara kedua yaitu Bpk. Hantriono Joko Susilo, SP.I, M.Tax selaku Direktur Transformasi Bisnis Direktorat Jendral Pajak, menyampaikan materi aspek perpajakan e-commerce. Beliau jua memaparkan beberapa prosentase perkembangan dunia digital di Indonesia berdasarkan penelitian. serta menjelaskan ada 4 kuadran pengenaan pajak dalam e-commerce di Indonesia. Dan pembicara ketiga yaitu Assoc. Prof. Dr. Muhammad Rizal Bin Palil beliau ialah Head of Accounting University Kebangsaan Malaysia. Beliau meyampaikan materi TAX AND E-COMMERCE : DANGER TO GOVERNMENT. Di negaranya e-commerce masuk kedalam kategori ancaman atau bahaya untuk pemerintah Malaysia, apabila tidak disegerakan dibuat aturan hukum yang jelas. Para pengusaha kecil dan took – took bisa jadi ditahun akan datang sudah berkurang tergerus oleh perkembangan teknologi digital e-commerce. Dilanjutkan sesi tanya jawab dan penyerahan piagam penghargaan kepada para pembicara dan moderator.
Ada yang special dalam Seminar kali ini yaitu dengan kehadiran Risty Tagor selaku Selebriti, Selebgram dan juga Enterpreneur Hijab. Acara yang dikemas secara talkshow ini dipandu oleh Dr. M. Agus Cholik, SE, MM selaku Wakil Rektor III. Banyak joke dari Pak Agus yang membuat suasana Seminar semakin terhibur. Dalam talkshow ini Risty Tagor menceritakan awal dia merintis bisnis sejak kecil sudah berdagang bersama keluarga saat bulan Ramadhan. Saat masih aktif di dunia sinetron, Risty memulai berjualan online sebagai reseller. Dan saat sudah memiliki buah hati, Risty memilih fokus sebagai pengusaha online agar bisa lebih dekat dengan anaknya. Risty saat itu memulai berjualan online dengan menjual perlengkapan bayi/baby shop. Sampai akhirnya Risty saat ini sudah memiliki brand sendiri dengan menjual perlengkapan hijab dan pakaian muslimah. Risty juga selalu taat membayar pajak. Dalam sesi tanya jawab Risty membagikan produk brand nya kepada para penanya. Tiga kata penutup Talkshow dari Risty Tagor dalam menjalankan bisnis online yaitu Fokus, Teliti dan Tuntas.
Acara ditutup dengan Doorprize yang dibagikan kepada peserta yang beruntung. Acara berjalan sukses dan lancar. (Irfan7oy)