Penghargaan Sebagai PLATINUM WINNER oleh LLDIKTI Wilayah III Untuk Institut STIAMI
Pada hari Kamis, 1 Februari 2023, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III menggelar Rapat Koordinasi Daerah Tahun 2024 di Grand Chapel, Universitas Pelita Harapan dengan fokus pada transformasi pendidikan tinggi dan penanganan kekerasan seksual di kampus. Tema Rakorda yang diangkat pada tahun ini adalah Transformasi Pendidikan Tinggi Menuju Rekognisi Global Dalam Implementasi Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023. Bapak Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si, M.Sc. mengusung tema yang visioner yang harapannya dapat ditangkap oleh seluruh Perguruan Tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah III untuk terus meningkatkan mutu pendidikan tinggi guna bersaing di kancah internasional. LLDikti Wilayah III mengundang Pimpinan Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi, Pimpinan Perguruan Tinggi, dan Para Guru Besar Perguruan Tinggi, serta mitra di Lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta.
“Ke depan kita harus terus berkolaborasi untuk merumuskan strategi yang dapat mengimplementasikan kebijakan Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 secara efektif dan efisien yakni mewujudkan penyelenggaraan pendidikan tinggi yang efektif, inklusif, dan adaptif sesuai dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga pendidikan tinggi dapat berperan strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkelanjutan.” Ujar Bapak Toni dalam sambutannya.
Acara Rakorda ini dihadiri dan disambut oleh Bapak Dr. Fuad Wiyono, S.H., M.H. selaku Inspektur Investigasi Inspektorat Jenderal Kemendikbud dan Bapak Purwosusilo, M.Pd., Kepala Dinas Pendidilan DKI Jakarta.
Kehadiran para Narasumber yang inspiratif dan cakap juga melengkapi acara Rakorda LLDikti Wilayah III saat itu. Hal ini menjadi baik adanya karena pembahasan langkah-langkah konkrit dari implementasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 dapat menjadi bekal bagi Perguruan Tinggi yang mengikuti acara Rakorda ini. Dalam sesi panel yang pertama, Bapak Prof. Dr. Ari Purbayanto, M.Sc, selaku Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyampaikan bahwa “Yang menjadi kesenjangan dari mutu perguruan tinggi dikarenakan tingkat pemahaman, kesadaran, dan tanggung jawab terhadap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) masih rendah. Hal inilah yang harusnya dapat menjadi koreksi bagi masing-masing perguruan tinggi, karena untuk menuju rekognisi global perguruan tinggi dituntut untuk dapat meruncingkan tujuan dalam meningkatkan mutunya menjadi perguruan tinggi internasional dalam menyediakan SDM Unggul yang menjawab kebutuhan dunia.”
Direktur Sumberdaya, Bapak Dr. M. Sofwan Efendi, menyampaikan bahwa dalam transformasi pendidikan tinggi, dosen berperan penting dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dosen bekerja secara produktif pada pencapaian VMT PT dengan beban administrasi yang relevan merupakan tujuan dari tata kelola sumberdaya dosen pada Perguruan Tinggi. Selain pengelolaan dosen, Bapak Prof. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M.Agr, Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat juga memaparkan peran efektif perguruan tinggi dalam implementasinya di dalam penlitian dan pengabdian masyarakat sebagai salah satu pilar Pembangunan Indonesia 2045 yaitu Pembangunan Manusia dan Penguasaan Iptek melalui peningkatan sumbangan Iptek dalam pembangunan oleh perguruan tinggi.
Bapak Dr. Lukman., ST., M.Hum, Direktur Kelembagaan menyampaikan bahwa Kelembagaan akan segera mengaktifkan penggunaan Sistem Automasi Akreditasi melalui aplikasi PEMUTU (Pemantauan, Evaluasi, dan Penjaminan Mutu PT). Aplikasi ini dapat menjadi sistem peringatan dini untuk prodi yang akan berakhir akreditasinya (6 bulan). Dilengkapi oleh Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan melalui daring saat panel kedua mengenai strategi proses pembelajaran mulai dari lingkungan pembelajaran, fleksibilitas pendidikan, serta beban dan masa pembelajaran.
Kepala Puspeka, Ibu Rusprita Putri Utami, S.E., M.A, dan Bapak Sriyana, S.H., LL.M., DFM – Kepala Biro Hukum LPSK, menjadi narasumber, menekankan pentingnya pembentukan satuan tugas PPKS di PTS guna menciptakan lingkungan aman dan bebas kekerasan seksual. Dukungan LLDikti Wilayah III terlihat dalam komitmen untuk melibatkan 270 PTS, di mana 120 di antaranya telah membentuk satuan tugas PPKS. Kegiatan ini juga mencerminkan pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Bapak Nadiem Makarim, yang mengingatkan bahwa setiap kampus harus merdeka dari segala bentuk kekerasan.
Survei Ditjen Diktiristek, 2020, mencatat bahwa 77% dosen menyatakan kekerasan seksual terjadi di kampus, tetapi 63% dari mereka tidak melaporkan kasus yang diketahui kepada pihak kampus. Fenomena ini dianggap sebagai gunung es yang berdampak pada mutu pendidikan tinggi.
Pada pagi hingga sore hari, penghargaan demi penghargaan juga diberikan kepada perguruan tinggi sebagai bentuk apresiasi LLDikti Wilayah III kepada Perguruan Tinggi yang telah menunjukkan kinerja terbaik dari yang terbaik selama Tahun 2023. Sejumlah 21 Kategori Penghargaan, 111 Plakat Penghargaan dan 144 Sertifikat Penghargaan diberikan kepada 159 Perguruan Tinggi di Lingkungan LLDikti Wilayah III
Diantaranya Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI yang mendapatkan Piagam Penghargaan sebagai “PLATINUM WINNER Perguruan Tinggi Swasta bentuk Institut dengan Kontribusi Penelitian Terbaik tahun 2023”.
Pengerhargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III.
Semoga dengan diraihnya penghargaan sebagai PLATINUM WINNER Perguruan Tinggi Swasta bentuk Institut dengan Kontribusi Penelitian Terbaik tahun 2023 Institut STIAMI dapat terus berkontribusi dalam penelitian serta memberikan kontribusi lebih dalam pengabdian kepada masyarakat.