Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Indonesia (Institut STIAMI) resmi memperkuat kolaborasi dengan Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) dalam rangka pengembangan Program Vokasi Perpajakan. Kolaborasi ini bertujuan memastikan lulusan STIAMI memiliki kompetensi perpajakan yang relevan, aplikatif, dan siap bekerja di dunia industri. Langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen STIAMI dalam menghadirkan pendidikan vokasi berkualitas sesuai kebutuhan profesi perpajakan nasional.
Kerja sama antara IKPI dan STIAMI sebenarnya telah terjalin sejak lama. Banyak alumni STIAMI yang kini berkiprah sebagai konsultan pajak profesional dan bahkan menempati posisi pimpinan di sejumlah cabang maupun pengurus daerah IKPI. Rekam jejak kontribusi alumni ini menjadi dasar penting penguatan sinergi kedua lembaga untuk menghadirkan pendidikan perpajakan yang semakin adaptif terhadap perkembangan industri.
Penguatan Kurikulum Berbasis Industri
Ketua Departemen Pendidikan IKPI, Sundara Ichsan, menyampaikan bahwa pembukaan Program Vokasi Perpajakan oleh STIAMI memang membutuhkan kolaborasi dengan industri, sebagaimana ketentuan pendidikan vokasi yang menekankan keterlibatan dunia profesi. Dengan pengalaman lebih dari 60 tahun serta lebih dari 8.000 konsultan pajak aktif di seluruh Indonesia, IKPI menjadi mitra strategis bagi penguatan kurikulum dan peningkatan kualitas lulusan.
IKPI akan berperan dalam melakukan review kurikulum untuk memastikan materi pembelajaran sesuai standar industri perpajakan terkini. Keterlibatan langsung praktisi dalam peningkatan kurikulum ini memungkinkan mahasiswa mendapatkan wawasan yang relevan dan terukur, mulai dari konsep dasar pajak hingga praktik profesional yang dibutuhkan di lapangan.
Kuliah Umum dan Keterlibatan Praktisi
Pertemuan resmi antara STIAMI dan IKPI yang berlangsung di IKPI Fatmawati Training Center, Jakarta Selatan, menghasilkan kesepakatan untuk menindaklanjuti kerja sama melalui penyusunan dan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Salah satu bentuk implementasi kolaborasi tersebut adalah peluang bagi pengurus IKPI atau pejabat yang ditunjuk untuk menjadi dosen tamu atau pembicara dalam kuliah umum di STIAMI.
Kehadiran praktisi di ruang kelas bertujuan memperkuat hubungan antara teori dan praktik, sehingga mahasiswa dapat melihat secara langsung gambaran nyata profesi konsultan pajak. Model pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapan lulusan untuk memasuki dunia kerja dan memberikan kontribusi bagi sektor perpajakan.
Mendorong Standarisasi Pendidikan Vokasi Perpajakan
IKPI juga berharap pola kolaborasi ini dapat diperluas ke perguruan tinggi lainnya. Standarisasi pendidikan vokasi perpajakan berbasis kebutuhan industri menjadi langkah penting dalam mencetak tenaga perpajakan yang kompeten dan berintegritas. Kolaborasi dengan dunia pendidikan, seperti yang dilakukan bersama STIAMI, menjadi bagian dari upaya IKPI untuk memperkuat ekosistem profesi dan meningkatkan kualitas layanan perpajakan nasional.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum IKPI, Nuryadin Rahman, serta Direktur Eksekutif IKPI, Asih Arianto, yang menyatakan dukungannya terhadap rencana strategis itu. Dengan kolaborasi yang terjalin, IKPI menegaskan kembali komitmennya dalam pengembangan sumber daya manusia perpajakan melalui sinergi yang kuat antara asosiasi profesi dan institusi pendidikan.
Penutup
Penguatan kerja sama antara STIAMI dan IKPI menjadi langkah strategis dalam membangun pendidikan vokasi perpajakan yang berkualitas, relevan, dan sesuai perkembangan industri. Hal ini sekaligus memperkuat posisi Institut STIAMI sebagai kampus yang fokus pada ilmu sosial dan manajemen, serta berkomitmen mencetak lulusan unggul di bidang perpajakan.
Ingin mengetahui lebih lanjut tentang Program Vokasi Perpajakan di Institut STIAMI?
Daftar sekarang atau konsultasi gratis melalui tautan berikut: https://whatsform.com/l1qxbo
Pelajari lebih banyak informasi program studi di website resmi Institut STIAMI.
Penulis: Suyaka Rendhy
Editor: Humas Institut STIAMI