Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia (STIAMI) Jakarta menggelar Wisuda Semester Genap Angkatan 23. Kegiatan yang diselenggarakan, Sabtu (18/5) ini mengusung tema Membangun Indonesia.
Ketua SUAMI, Prof Dr Wahyuddin Latunreng menyampaikan harapan lulusan STIAMI berperan dalam membangun bangsa. "Jadilah bagian dari solusi, bukan masalah" katanya. Peluang ke arah itu cukup besar. Wahyuddin mengutip pendapat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqy, yang menyebut administrasi sebagai penyebab masalah multidimensi. "Dalam beberapa tahun saja, enam ribuan Undang-Undang direvisi" kata Wahyuddin menjelaskan indikasinya.
Pada semester genap ini STIAMI meluluskan 751 wisudawan dan wisudawati. Mereka berasal dari jenjang pendidikan D3, Sl,dan S2. Wahyuddin menjamin lulusan STIAMI tidak akan berujung menjadi pengangguran. Jurusan yang ada di STIAMI dirancang dengan keahlian spesifik. Ia mencontohkan, jurusan kebijakan administrasi transportasi udara.
Wahyudin menambahkan kurikulum jurusan disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja yang ada. Dengan begitu, mahasiswa mengetahui di bidang apa dia akan bekerja "Kami sudah melakukan revolusi kurikulum" tegasnya. Untuk jenjang Sl, STIAMI memiliki jurusan administrasi aparatur pemerintah daerah, pajak, administrasi keuangan daerah, administrasi rumah sakit, administrasi waralaba dan administrasi transportasi udara. Penjurusan di jenjang D3 meliputi bisnis dan bisnis syariah. Kurikulum yang ada didukung pembekalan kompetensi mahasiswa dengan Bahasa Inggris dan sikap yang baik. Kompetensi terakhir, manurut Wahyuddin, kerap menjadi kendala seseorang diterima bekerja. STIAMI bekerja sama dengan beberapa mitra sebagai lokasi magang mahasiswanya. Institusi yang digandeng antara lain Bank . Tabungan Negara, Indosat. Pertamina, Kantor Pelayanan Pajak DKI, Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri. Mahasiswa yang tidak berminat menjadi akademisi pun tidak perlu membuat skripsi. Mereka cukup mengajukan proposal usaha sebagai gantinya. STIAMI akan mengundang pengusaha untuk menuangkannya. "Kita uji apakah proposal itu layak dibiayai" ujar Wahyuddin.
Wahyuddin menjelaskan pada Mei 2011, STIAMI berhasil mendapat sertifikasi ISO IS0981 2008 dalam manajemen mutu. Hal itu dicapai berkat komitmen menjadikan STIAMI kampus berstandar internasional, pelayanan maksimal untuk kepuasan pelanggan, tertib administrasi serta transparansi birokrasi.
STIAMI memiliki Komisi Penjamin Mutu yang memberi masukan kepada ketua STIAMI untuk tetap konsisten di jalur itu. Beberapa nama yang di dalam komisi tersebut adalah Indria Samego dan Machfudz Shiddiq. STIAMI pun membangun kerja sama dalam skala internasional. Salah satunya dengan Universitas Kuala Lumpur, Malaysia, di bidang kegiatan ilmiah, dual degree dan pertukaran mahasiswa.